perupa: edvard eriksen (1876-1959)
putri duyung memberikan suara, miliknya yang berharga, untuk mendapatkan sepasang kaki. dan hanya ketika pangeran mencintainya maka dia akan dapat memiliki roh yang eternal. sebab dengan demikian roh pangeran akan mengalir juga kedalam dirinya
tetapi pangeran ternyata mencintai dan menikahi wanita lain. sebilah belati diberikan tukang sihir. sebab dengan membunuh pangeran, putri duyung akan mendapatkan kembali ekornya dan kembali ke laut. detik-detik tiba, dan keputusan mesti dibuat. tentu saja sebuah pilihan yang sulit
akhirnya. membuang belatinya. putri duyung terjun ke laut. melebur jadi buih-buih sebagaimana telah dikatakan jika dia gagal mendapatkan cinta pangeran
tapi aku rasa
sejak itu putri duyung adalah simbol kemenangan cinta
No comments:
Post a Comment