Sunday, 24 August 2008

peri-peri jalan kenari


JALAN KENARI

ketika kenari pertama berbunga, dua peri jatuh cinta. peri bintang dan peri bumi. waktu berlalu mereka pun lelah. dan berpisah. tidak selalu setiap kuntum bunga akan jadi buah kenari, barangkali ini sudah takdir sebelum kita tercipta. kata peri bumi. dan pergi entah kemana

tahun-tahun berlalu, pohon-pohon kenari tumbuh tinggi dan besar. dan berbunga. meski tidak setiap bunga akan jadi kenari

di suatu musim, peri-peri bertemu untuk pertama kali setelah waktu yang begitu lama berlalu. seekor cekakak sungai menatap mereka dari kejauhan. kehidupan sedang memasuki babak seperti apa, gumannya dalam hati. daun-daun mahoni ditiup angin, panjatkan gita, semoga berkat hyang agung masih terjaga. sebatang majegau dengan daunnya yang hampir menyentuh bibir kolam, ikut mengaminkan. seperti semua makhluk berharap, peri-peri menemukan, ternyata cinta itu masih ada, seperti ketika mereka masih muda, dan menjadi indah oleh kedewasaan

mereka kembali sering terlihat menari dan bermain-main mengagumi pohon di tepi kolam yang mekarkan hati. menggoda bunganya yang hijau dan kuning. bunga aneh yang lebih suka menguncup diri

tetapi peri bintang selalu hanya diam ketika peri bumi ingin mereka bersama lagi

hingga suatu petang. yang tidak ingin didengar akhirnya mesti dikatakan: kita adalah peri, ketika cinta ada, dia akan ada selamanya dalam diri. tetapi kita tidak akan bersama lagi sebab engkau telah mengembalikan takdir yang mempersatukan kita kepada bumi

......

beberapa kuntum bunga kenari berderai jatuh, gelisah seperti air mata mencari hati bumi. hendak bertanya dimana engkau simpan takdir para peri

yang telah diurai bumi
diserap akar dan jelma jadi
daun-daun kenari

jakarta, februari 08



No comments: