Wednesday, 26 November 2008

trinil



TRINIL PANTAI
wikimedia commons

...kemarau datang lagi ke dukuh paruk buat kesekian juta kali. dan dukuh paruk selalu menyambutnya dengan ramah. kepiting membuat lubang lebih dalam di tepi pematang agar dirinya masih bisa mendapat air tanah. siput mengunci diri dalam rumah kapurnya, pintunya dilak dengan lendir beku agar tidak setitik uap air pun bisa keluar. siput dan binatang-binatang lunak sejenisnya akan beristirahat panjang hingga musim penghujan mendatang

burung-burung air pergi meninggalkan dukuh paruk. tak seekor bluwak pun masih kelihatan di sana. trinil dan hahayaman sudah lebih dulu lenyap menuju rawa-rawa di muara sungai serayu dan citanduy. kerajaan mereka yang kini menjadi hamparan lumpur kering dikuasai oleh puyuh dan branjangan. burung-burung ini membuat sarang dari rumput kering atau sisa batang padi yang telah renyah termakan terik matahari. puyuh akan memperdengarkan suaranya yang samar dan berat. samar, sehingga bagi telinga yang tidak terbiasa takkan bisa membedakan mana suara puyuh dan mana suara desau angin...

ahmad tohari
ronggeng dukuh paruk
p.204



No comments: