Monday, 22 September 2008

layang-layang



BURUNG LAYANG-LAYANG
http://orientalbirdimages.org

Ketika langkah Srintil sampai di bawah pohon sawo di tengah halaman hatinya berbisik: inilah rumah yang sebenar-benarnya rumah. Rumah yang memberi kesan selaras dengan selera alam, rumah yang tidak menjadi tuan bagi pepohonan dan bebatuan di sekitarnya. Bahkan Srintil melihat dua ekor burung layang-layang keluar-masuk ke beranda. Pada dahan yang bercabang, dalam kerimbunan pohon sawo, dilihatnya keluthuk, kandang lebah madu yang terbuat dari batang kelapa dibelah. Pada ujung-ujung pelepah kelapa di samping rumah bergantungan sarang burung manyar. Keluarga unggas yang cerewet. Namun suara riuh mereka tidak menjadi nada sumbang. Suara burung-burung di alam bebas; suara yang hanya patuh kepada aba-aba alam...

Ronggeng Dukuh Paruk
p.208



2 comments:

Ige said...

Jangan lupa kalau ke jogja nongkrong di titik nol, di perempatan kantor pos besar...apalagi bulan-bulan ini layang-layang yang migran udah mulai berdatangan...

chaiyen said...

yup. ok bos :)
sampai kapan ya